Senin, 03 Mei 2010

Menyoal facebook #1 : Seberapa Pentingkah Status Fb?

Sepanjang pengalaman dan pengamatan saya ‘menjerumuskan’ diri di facebook, hal yang paling menarik perhatian saya adalah status masyarakat facebook. Masyarakat facebook? Ya, sebab facebook sendiri sudah seperti menjelma menjadi sebuah negara dunia maya yang ‘dihuni’ oleh sekian ratus juta warga negara, eh lebih tepatnya penduduk atau masyarakat. Ia bahkan sangat mungkin lebih heterogen ketimbang Amerika Serikat. Dari jumlah itu, termasuklah di dalamnya sekian juta orang Indonesia. Dan sekian persen dari mereka, empat ratus lebih ada dalam daftar friends saya.

Karena tidak kuliah dulu tahun ini alias nganggur, saya menghabiskan sebagian besar waktu di rumah. Selain membaca, mendengarkan musik, dan menonton film, saya sering online. Hampir setiap hari. Dan setiap sekali membuka facebook, saya pasti senyam senyum, kadang terbahak-bahak, lalu heran, dan sebagainya setiap membaca satu per satu status orang. Ada yang berpuisi, kepuisi-puisian, curhat yang nampaknya ditujukan untuk diri sendiri, mengungkapkan senangnya perasaan mereka setelah kencan bersama sang pacar, kecewa setelah putus, marah-marah, merutuk, mengumpat dan menghina orang yang baru tadi dilihatnya di jalan atau ditemui, sekalipun orangnya sama sekali tidak dikenal dengan kata-kata kasar dan kotor. Yang terakhir ini adalah tipe kebanyakan remaja atau ABG. Bahkan ada juga yang rutin sekali nyatus (nyatat status) hal-hal remeh temeh, seperti; ‘’hoaaaaffff ngantuk’’, ‘’lapeeeerr’’, ‘’capek banget’’, ‘’makan dulu’’, ‘’saatnya solat’’, dll.

Status di facebook mungkin bisa disebut digital diary. Berbeda dengan diary berformat buku yang lebih bersifat pribadi, status tersebut lebih terbuka untuk umum. Siapa pun bisa berbagi apa pun dan boleh dikomentari apa saja. Itulah mengapa saya katakan status merupakan komponen yang paling ‘menarik’ di facebook.

Seberapa pentingkah status fb? Bagi saya sendiri, saya boleh mengakui diri sendiri kalau saya termasuk orang yang perhitungan untuk nyatus, mengomentari status orang, atau me-like-nya. Saya tahu apa yang saya harus atau mau bagi dan saya juga tahu apa yang sebaiknya saya simpan sendiri dan orang lain tidak perlu tahu. Kalau saya nyatus seringnya berupa kutipan dari orang-orang yang saya kagumi. Selebihnya saya biasa mengucap syukur, berterima kasih, mengabarkan info kegiatan saya, dan memberi sedikit penilaian terhadap film atau buku yang baru saya tonton atau baca. Dan orang-orang yang ‘berstatus’ demikian jugalah yang biasa saya komentari atau like. Saya juga biasa kok nyatus tentang apa yang sedang saya lakukan, entah itu sendirian, bersama teman-teman, atau keluarga. Namun tetap pilih-pilih.

Bagi saya, ambil sisi postifnya saja deh, status facebook adalah media untuk berpendapat, berbagi sedikit kabar atau cerita, dan mengungkapkan perasaan (yang saya kira-kira perlu untuk saya bagi). Nah pembaca, seberapa pentingkah status facebook bagi kalian?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ruang Tamu