Senin, 03 Mei 2010

Aku Terlahir Maka Aku Penting

Saya tidak sepakat dengan orang lain yang mengatakan, “I’m just ordinary person, nothing special in me”. Bagi saya, saya bukan manusia ‘biasa’, dan memang sepatutnya saya dilahirkan untuk bukan menjadi manusia ‘biasa’. Tidak ada manusia yang merupakan manusia ‘biasa’, sekali lagi bagi saya. Setiap manusia dicipta dan dilahirkan dengan mukjizatnya (dan tujuan hidup) masing-masing. Kalau memang saya manusia biasa dan manusia-manusia lain pun juga biasa, untuk apa saya dan mereka diciptakan? Sama-sama biasa kok. Apa sih pentingnya?

Manusia yang biasa-biasa saja memang ada, mungkin banyak. Biasa dan biasa-biasa toh beda makna. Saya kira saya tidak perlu menjelaskan makna keduanya, silakan dipikirkan sendiri!

AKU TERLAHIR MAKA AKU PENTING. Ini sama sekali tidak ada hubungan dengan arogansi, sebab ini adalah prinsip yang saya yakini setelah mikir-mikir untuk apa sih tujuan manusia dicipta. Dan bagi saya, kalau bicara prinsip, maka sudah tidak mengenal arogansi. Prinsip dan arogansi merupakan dua hal yang sangat jauh berbeda, tidak berhubungan, dan tidak akan pernah bisa dihubung-hubungkan. Seorang yang berprinsip misalnya, “Saya tidak mau jadi PNS dan kerja di bawah telunjuk orang lain”. Selama itu prinsip nya dia, ya tidak apa-apa. Orang lain tidak berhak turut campur.

Kembali menyoal judul dan topik. Memang, mungkin tidak selamanya saya penting bagi orang lain atau kehidupan mereka, namun setidaknya penting bagi saya sendiri, mimpi-mimpi saya, dan tujuan saya dicipta dan dilahirkan. Yang jelas setahu saya, I’m not ordinary person. I was born for reason. But, what’s that the reason? I’m still searching.

AKU TERLAHIR MAKA AKU PENTING!

2 komentar:

  1. nice blog... saya iri liat tulisan2mu,, hahaha

    pikko bikin ko ruang chat dulue...

    BalasHapus
  2. uchi toh. oke uchi, saya juga salut pemikiran2 mu.hehee

    BalasHapus

Ruang Tamu