Selasa, 22 September 2009

Dasar Orang Tua Jaman Sekarang!

Dari cerita teman sekolah, teman kelas, teman les, teman organisasi, dan dari curhat-curhat yang berseliweran di kanal maya, ternyata jaman sekarang, banyak sekali ya orang tua yang sok tau dan seenaknya ngatur-ngatur hidup anaknya. Hari ini mereka bilang, "Nak, jangan terpengaruh dengan teman-temanmu yang lain. Jadilah dirimu sendiri!" Besok-besok mereka malah ngotot,"Tau apa sih kamu tentang hidup, bapak ini jauh lebih lama hidup daripada kamu yang baru belasan aja umurnya sudah macam-macam maunya. Sudah, berhenti kamu mengejar mimpimu yang hampir tidak masuk akal itu. Jadi dokter jauh lebih menjamin dan cepat dapat uang!" Lucu alias aneh alias kurang ajar! Dasar orang tua jaman sekarang!

Okelah mereka ingin yang terbaik untuk anaknya. Mereka ingin anaknya jadi 'orang'. Tapi jadi orang seperti mau mereka. Dalihnya sering karena mereka pernah muda seperti anaknya dan sudah jauh lebih banyak makan garam,gula,merica,cabe, dan bumbu-bumbu kehidupan lain. Makanya mereka selalu menganggap diri mereka lebih tahu banyak daripada anaknya. Dasar orang tua jaman sekarang!

Okelah mereka lahirnya lebih dulu dan hidupnya tentu lebih lama ketimbang anaknya. Tapi belum tentu dong mereka lebih tahu tentang kehidupan. Apalagi kehidupan anaknya sendiri. Saya yakin kita semua sepakat kalau si anak tidak punya pegangan sendiri, tidak punya mimpi yang ia yakini pasti bisa mewujudkannya, dan bermental putri malu yang sedikit disentuh, pelan pula, langsung ciut di hadapan telunjuk keegoisan orang tua, maka anak itu tak ubahnya robot yang setiap detil geraknya diremot oleh orang tuanya. Tentu sebagai kaum muda jaman sekarang, kita tidak mau dong hidup kita terus-terusan dikendalikan dan diarahkan tanpa tedeng aling-aling.

Sekarang tinggal pilih opsi berikut sesuai tingkat keberanian masing-masing:

a. Hidup kita diatur orang tua dalam segala hal dan selamanya sampai kita juga tua. Toh, orang tua kita sangat mapan, memiliki banyak bisnis menjagal, dan koneksi sana sini. Jadi,ngapain susah-susah mikirin masa depan. Serahin semuanya ke orang tua. (Menurut akal sehat saya sih, yang memilih ini berarti tipikal manusia-manusia cengeng, manja, tidak produktif, dan jelas-jelas tidak berani).

b. Sekali-kali kita rela mengorbankan mimpi demi membahagiakan dan memuaskan orang tua. Kita manut-manut saja dengan keinginan mereka, tapi tidak dalam segala hal dan tidak selamanya. Kita menargetkan batas waktu, apakah itu sampai kita lulus SMP, lulus SMU, atau sarjana, terserah kita! Yang jelas, setelah itu kita berhak meniti jalan kehidupan kita sendiri dan siap menanggung segala resiko.

c. Kita tidak akan pernah nurut sama orang tua atau tidak akan pernah mau berkorban jika menyangkut urusan pilihan hidup. Meskipun ini tentu akan sering menimbulkan berbagai kontroversi dan mungkin akan melonggarkan relasi anak-orang tua dalam waktu panjang, tapi kita yakin pilihan kita selalu yang terbaik. Biarlah waktu yang menjawab kapan orang tua kita sudah benar-benar ikhlas, tersenyum senang, puas, bangga, dan memaafkan 'kebatuan' kita selama ini. Meskipun kita sendiri tidak tahu dan tidak yakin akan ada momen itu.

Silahkan memilih siasat menghadapi orang tua tipikal jaman sekarang!


Come on guys, we have our own live!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ruang Tamu