Sabtu, 24 Oktober 2009


Berdoa untuk Apa Sih (sebenarnya)?


Saya tidak sekuler, ekstrem, atau apalah. Saya cuma mau bertanya karena saya setuju dengan Fahd Djibran kalau bertanya tidak pernah berdosa.

Sejak tarik-tarik ingus kita selalu diajarkan untuk berdoa. Dan doa paling umum yang selalu didengar atau diucapkan sendiri adalah,"Ya Tuhan, tunjukkanlah saya jalan yang lurus". Tapi kok, kita selalu dipertemukan dan menemukan jalan yang belok-belok atau berliku ya? Apa memang sebenarnya jalan hidup setiap manusia tidak selamanya lurus? Atau sebenarnya lurus cuma selalu ada kerikil, lubang, becek, lumpur, dan lainnya di tengah jalan? Sebenarnya, apa sih maksud 'jalan yg lurus' itu?

Apa kita hanya perlu berdoa, "Ya Tuhan berikanlah saya yang jalan terbaik". Tapi, bukannya tanpa meminta pun Tuhan pasti kasih yang terbaik? Bukankah yang kita dapat dan alami pasti adalah yang terbaik bagi kita? Sekalipun (dengan alasan,"manusiawi kok'') kita terkadang ada rasa kecewa, tidak puas, atau berat menerima yang 'pasti terbaik' itu.

Pertanyaan kedua, kenapa sih kita harus berdoa? Untuk apa sebenarnya? Sewaktu nyantri di Gontor, saya selalu mendengar asatidz, kakak-kakak kelas, dan teman-teman selalu bilang, "Usaha tanpa doa sama dengan sombong". Jadi, kita berdoa karena kita tidak mau (dibilang) sombong sama Tuhan? Bukankah Tuhan tidak perlu pembuktian apa-apa dari kita? Toh Tuhan tidak bertambah mulia atau berkurang kemuliannya karena apa yang manusia lakukan kan? Semua ya kembalinya ke manusia itu sendiri.

Jujur, memang sering ada kelegaan atau kepuasan tersendiri setiap saya selesai berdoa, meskipun belum tentu juga sih cepat lamanya doa itu terkabul, atau Tuhan mengabulkannya dengan cara dan bentuk lain mungkin? Kitanya aja mungkin yang tidak sadar akan ke-Maha Baikan-Nya. Tapi saya tidak mau cuma merasa lega. Saya juga mau tahu.....berdoa untuk apa sih (sebenarnya)?

Terima kasih!

Gambar diunduh dar sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ruang Tamu