Sabtu, 19 Mei 2012


Berkah Fajar

Foto ini diambil dari puncak Gunung Ungaran, Jawa Tengah 


Di sini aku sedang duduk
Tubuhku gemetaran karena kedinginan
Namun tak sepenuhnya juga karena itu
Aku merinding lebih dikarenakan mataku menyaksikan 
peristiwa alam yang sedang terjadi
di seberang sana

Lamat-lamat kupandangi
Pelan-pelan senyumku pun mengembang

Tubuhku merinding
namun bibirku tersenyum
Sebuah kombinasi gerak tubuh yang ganjil
Olahraga pagiku yang distimuli konspirasi cuaca

Di seberang sana,
ada barisan gunung,
segumpal awan,
berlatar langit pagi yang masih muda
Biru, bening, dan polos

Kelihatannya jarak antara aku dan mereka 
hanya sepelemparan batu
Namun jarak memang suka menipu
Ketika kucoba kulemparkan sebuah batu kecil, 
rasanya ruang antara kami makin melebar
dan objek-objek alam itu seperti menjauh seribu langkah
Tapi aku tahu, ini hanyalah ilusi
Dan aku pun sadar, jarak tidak pernah menipu, 
ilusilah yang menjebakku

Meskipun mereka tidak bergerak, 
tapi sepertinya mereka berekspresi

Barisan gunung itu,
segumpal awan yang nampak padat tapi sebenarnya rapuh itu,
langit muda, dan semua yang hadir di hadapanku ini
seperti melakukan sebuah adegan
Tanpa sutradara, tanpa skenario
Semuanya serba alamiah,
sederhana, tapi mahal

Mataku memang tidak menjangkau 
apa yang ada di balik yang tampak
Tapi mata batinku iya

Dipeluk kabut yang membawa dingin,
diciumi segumpal awan kecil,
raksasa itu tampak merona dalam ketenangan
Sumringah tapi kalem
Gunung-gunung lain beserta bukit di sekitarnya 
ikut kecipratan sensasi

Sungguh,...
mereka seperti keluarga
yang begitu bahagia dan bersyukur menerima berkah fajar

Kapan lagi ada pagi semagis dan seromantis ini!



Yogyakarta, Mei 2012



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ruang Tamu